Saya "Pasukan Nasi Bungkus"


Saya suka Nasi Bungkus

Tapi, beuh, di Beijing susah bener cari Nasi Bungkus
Yang beneran (nasi padang kalau bisa + Bir Bintang kalau ada), bukan yang pelintiran politikus

Melihatnya tak berdaya dipelintir, maka sekarang saya mau bela Nasi Bungkus!

(Catat: Bukan bela capres mana pun, tapi bela Nasi Bungkus!)

Saya "Pasukan Nasi Bungkus"

Maaf politikus partai manapun, saya tidak terima bayaran/bonus
Akun saya tak pernah siluman, paling banter agak (dikit) jayus
Asal tau, isi nasi bungkus saya pun maknyus

*menahan air liur menetes, laptop korslet bisa stress*

Ada lauk daun singkong rasa melawan lupa dan menentang impunitas
Ada gulai ikan keberagaman dan aroma menolak pelanggar HAM yang pedas
Ada acar pakis menangkis pembodohan publik dan krupuk garing pendamping yang pas
Tak lupa nasi uduk putih anti korupsi yang aromanya mengepul ke atas

*buru-buru sabet tisu, air liur sudah di ujung dagu*



Halo, penulis "raisopopo" & "pasukan nasi bungkus",
Bukankah dari partai anda kantungi gaji dan bonus?
Meski akun asli, pesan banyak palsu bak desas desus
Isi nasi bungkusmu bikin lapar perut pupus


Ada sayur tumis "Pelanggaran HAM tidak penting!" dengan bumbu manifesto menolak pengadilan HAM demi mengawal impunitas
Ada lauk bakar membodohi publik, tidak santun dan merangkul preman berkedok agama yang beringas
Ada acar pahit politik uang & krupuk melempem rasa koruptor culas
Ada nasi dingin keras yang merah kecoklatan karena belepotan darah kering (bukan karena itu beras merah)

*jadi hilang semua hasrat dari bayang-bayang*




Indonesia tak butuh pemimpin kejam, hanya butuh pemimpin tegas

Menculik menyiksa dan membunuh itu kejam, bukan tegas
Merangkul preman berkedok agama demi kepentingan politik itu kejam, bukan tegas
Mengawal impunitas dengan menolak pengadilan HAM itu kejam, bukan tegas

*memfitnah nasi bungkus itu kejam, membatasi makan nasi (padang) bungkus demi menjaga kolestrol itu tegas*


Nasi Bungkus itu tak berdosa, bahkan mulia
Karena lebih sering jadi makanan rakyat jelata
Bolehlah membungkus nasi dengan tehnik beda
Tapi jangan kira rakyat bodoh tak tau beda isinya

Pasukan Nasi Bungkus sejati, ayo Turun Tangan
Agar terwujud Ibu Pertiwi dalam angan

Menjadi Indonesia yang tegas
Bukan Menjadi Indonesia yang beringas
Menjadi Indonesia yang berkelas
Bukan Menjadi Indonesia yang cadas

***

Tulisan bagus soal Makna Sebuah Nasi Bungkus di Menado atau Spirit Nasi Bungkus di Yogyakarta.

*tetap nasi padang yang terbayang-bayang*

[Foto-foto ada sebagian diedit dan berasal dr berbagai sumber]

Komentar

  1. Duh, saya di Guilin jadi ngiler dan ngidam Nasi Padang nih gara gara baca postingan yg satu ini...arrrrghhhh

    BalasHapus

Posting Komentar

Terpopuler 热搜

15 Tahun Menunda, Tapi Tidak Lupa (Mei 1998)

OPINION: 18 Years Ago Today: May 1998 and to Never Forget

OPINION: (Anti) Corruption in China’s Belt and Road Initiative