IniLampung.com: China Perlahan Diminati Pelajar Indonesia

INILAMPUNG.COM - Pelajar Indonesia diberi kesempatan belajar penuh di China. Saat ini ada 14 ribu orang Indonesia belajar di China. Tahun lalu, Beijing mengumumkan memberi kesempatan 197 beasiswa penuh untuk pelajar Indonesia yang ingin mengejar gelar sarjana dan pascasarjana.

Namun, studi di China masih relatif asing di kalangan pelajar Indonesia. Peluang itu baru mendapat respons usai rezim Orde Baru tumbang. Sebagian besar siswa yang lahir setelah zaman Suharto, jauh lebih sedikit dipengaruhi sentimen anti-China yang melanda Indonesia selama beberapa dekade.

Sentimen anti-China di Indonesia masih ada, tapi perlahan menjadi kurang jelas, kata Christine Tjhin, peneliti senior Pusat Kajian Strategis dan Internasional Indonesia, dikutip dari SCMP, Kamis (5/4/2018).

"Kecurigaan terhadap warga China mungkin lebih banyak tentang masalah domestik Indonesia, khususnya terkait akses ekonomi, stereotip rasial dan, mungkin pada tingkat yang lebih rendah, masalah ideologis seperti komunisme. Di sisi lain, pergi atau belajar di China dipandang berbeda," katanya.

Pelajar Indonesia di Peking University 
International Cultural Festival 2011
Data UNESCO, badan pendidikan PBB, menunjukkan pada tahun 2016, ada 42.000 pelajar dari sekitar 6 juta orang Indonesia yang terdaftar di pendidikan tinggi memilih belajar di luar negeri. Sekitar 20 ribu orang memilih belajar di Australia, yang menjadi tempat tujuan paling favorit.

Menurut Pusat Layanan China untuk Pertukaran Pelajar, jumlah orang Indonesia yang belajar di China meningkat 10 persen tiap tahun sejak tahun 2010.

Jason West, kepala departemen bahasa Inggris di Sekolah Bisnis SILC mengatakan, gelombang pelajar Indonesia yang datang ke China adalah bagian dari tren regional.

"Secara historis, orang-orang datang ke China untuk mempelajari bahasa Mandarin dan mempelajari budaya Tiongkok. Sekarang belajar di China adalah bagian dari proses integrasi yang lebih luas yang kita lihat di Asia," katanya.

Universitas-universitas China juga menjadi lebih menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Kemampuan menawarkan program studi dalam bahasa Inggris - yang tidak tersedia beberapa tahun lalu - berarti mereka tidak lagi harus bergantung sepenuhnya pada warga China untuk mengisi tempat universitas.

"Universitas di China sedang membuka diri dan sekarang dapat memposisikan diri sebagai universitas internasional yang memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada mahasiswa asing. Ini juga merupakan cara untuk menjembatani hubungan antara China dan negara-negara lain," kata West.


(http://inilampung.com/2018/04/china-perlahan-diminati-pelajar-indonesia)


Komentar

Terpopuler 热搜

15 Tahun Menunda, Tapi Tidak Lupa (Mei 1998)

OPINION: 18 Years Ago Today: May 1998 and to Never Forget

OPINION: (Anti) Corruption in China’s Belt and Road Initiative